Melani tetap berada di tempatnya berdiri, wanita itu tidak mendekat ke arah Reyhan. Air matanya masih mengalir turun membasahi kedua pipinya. Reyhan sendiri tidak tahu kronologinya seperti apa, dan bagaimana Melani bisa menjadi penyebab dirinya mengalami hal itu. “Kamu sudah tahu siapa aku? Kamu tahu aku wanita yang sangat jahat.” Melani menangis sesenggukan memeluk Afnan dalam gendongannya. Anak kecil tersebut menyentuh pipinya, mengusap air matanya. Reyhan meremas tengkuknya sendiri, pria itu terlihat sangat frustasi lantaran tidak bisa mengingat apa yang sebenarnya sudah terjadi pada saat itu. Tak seorang pun di dalam kediaman tersebut menceritakan tentang bagaimana dirinya sampai mengalami kecelakaan. Bahkan ponselnya yang lama sudah menjadi ponsel baru ketika dia terjaga dari kom

