“Apa yang harus aku lakukan sekarang, biasanya aku melihat dia ada di rumah. Lalu sekarang dia pergi begitu saja tanpa pamit padaku.” Reyhan sangat menyesal dengan sikap yang dia tunjukan selama belakangan ini pada Melani. Padahal sebenarnya dia tidak punya niat buruk sama sekali, dalam hatinya dia ingin Melani bisa menggapai cita-cita yang diimpikannya, bukan hamil di usia dini! “Sudah Rey, kamu mandi sana. Nanti biar Nenek yang telepon Mela, okay?” Juwita mengusap bahu cucunya, dia tahu kalau Reyhan ingin Melani mendapatkan yang terbaik untuk masa depannya. Juwita juga paham karena usia Melani yang masih terlalu muda dan pasti perasaan dalam hati Melani sedikit tertekan lantaran dipaksa menikah dengan Reyhan. “Berikan dia waktu sejenak, okay?” Ucap Juwita lagi. “Iya Nek, Reyhan ngga