Melani meninggalkan restoran, wanita itu juga sedang mencari Reyhan. Ternyata dia melihat Reyhan berdiri di tepi pantai. Pria itu masih sibuk dengan ponselnya. “Sudah ketemu kan?” Je menepuk bahu Melani, pria itu segera menyusul Melani setelah menanyakan pada beberapa orang yang lewat di sekitar. “Ya, tapi tetap saja, aku ingin melihat hasil rekam medisnya. Entah ini hanya perasaanku saja yang terlalu cemas atau bagaimana, aku merasa ada yang janggal dari sikapnya. Je..kamu tahu kalau kedua bola mata seseorang sangat sulit berbohong, dan aku melihat tatapan mata Reyhan tidak sesuai dengan apa yang dia katakan. Terkadang aku melihat kedua bola matanya seakan dia benar-benar mengingatku, tapi bibirnya selalu bilang tidak.” “Kamu lupa kalau pria itu selalu mengatakan apa yang dia rasakan

