Windu sudah duduk di ruang tunggu. Mama Lena sedang mendapatkan pemeriksaan intensif dari dokter spesialis jantung. Tangannya sedikit memijat kepalanya yang agak pusing. Entah memang kondisinya yang kurang baik atau memang pikiran Windu yang akhir -akhir begitu terasa berat dan memikirkan terlalu fokus. Terlebih urusan nasib pernikahannya dengan Wibisono. "Anda keluarga pasien Lena?" tanya seorang perawat kepada Windu. "Ah ... Iya. Benar sekali. Bagaimana keadaannya? Apa ada yang harus saya lakukan?" tanya Windu seolah peka dengan keadaan Mama Lena. "Anda di suruh ke ruang dokter spesialis jantung. Ada hal yang harus di bicarakan dan sangat penting sekali. Itu ruangannya, Nona," ucap perawat itu sambil menunjuk ke arah ruang kerja dokter spesialis jantung yang mengurus Mama Lena. Wind