Kairo tak menjawab. Ia hanya diam menatap iba ke arah Dara. Ia tak mau jawabannya malah memperpanjang perdebatan malam ini dengan Dara, istri yang sangat ia cintai itu. Kairo tahu, Dara itu hanya syok dan kaget saja. Tapi butuh waktu lama untuk menenangkan Dara yang sudah cemas dan histeris seperti ini. Kairo menarik tangan Dara dan memeluk istrinya dengan erat. kepalanya sengaja ia benamkan ke dalam dadanya agar tidak terus menerus menangis dan sesegukan. Perilaku Dara cukup sedikit mengganggu banyak orang yang lalu lalang ke tempat itu. "Diam dan tenanglah. Shifa tidak apa apa," jelas Kairo mencoba menenangkan. Walaupun Kairo sendiri tidak yakin dengan ucapannya. Melihatkondisi Shifa yang lemah tak berdaya kembali terjadi. Jangankan seorang awam seperti Dara, Kairo yang telah menjadi d