7

1043 Kata

Seketika Windu menatap ke arah Wibisono. Bukan karena Windu kaget dengan ucapan Wibisono tapi lebih tepatnya Windu tak percaya Wibisono bisa jujur seperti itu. "Kenapa? Kamu kaget?" tanya Wibisono dengan kedua mata menatap tajam ke arah Windu. "Tidak Tuan," jawab Windu dengan perasaan tidak enak. Windu langsung menundukkan kepalanya. Windu hanya tidak ingin Wibisono tersinggung dengan tatapannya tadi. "Kamu sudah tahu? Dari Yasinta?" tanya Wibisono kemudian. "TIdak Tuan. Maaf, perdebatan tadi pagi mengungkap semua yang ada di diri Tuan," ucap Windu pelan. "Oh ... Ya. Maafkan saya soal tadi pagi. Jadi kita ke tempat orang tuamu sekarang?" pinta Wibisono pelan. "Ya Pak. Rumah saya di Jalan Abadi," jawab Windu pelan. "Saya sudah tahu," jawab Wibisono pelan sambil merapikan jas dan meng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN