Lima Sembilan

1740 Kata

59 Jantungnya mulai berdebar ketika mobil yang dia tumpangi memasuki kompleks perumahan orang tua Kalinda. Ia tidak takut menghadapi mereka, dia hanya takut jika kedatangannya tidak membuat ayah Kalinda berubah pikiran dan terus berbuat sesuka hatinya. Dari kejauhan dia sudah bisa melihat Lisa di halaman rumah mungkin kakak iparnya itu berfikir jika dia belum tau letak rumahnya. Setelah mengurus pembayaran Bagas keluar dengan beberapa bingkisan yang sempat dia beli di jalan, rasanya sangat tidak etis jika berkunjung tanpa buah tangan. "Assalamualikum." "Waalikumsallam, yuk langsung masuk saja sudah ditunggu ayah dan ibu." Bagas tersenyum dan mengikuti langkah Lisa. Rumah ini jauh lebih bersih dan rapi daripada terakhir dia dan Kalinda datang mengamati waktu itu. Setelah salam da

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN