Raut kesedihan Kalinda sama sekali tidak bisa ditutupi, selama mereka berada di pusat kuliner wajahnya benar-benar sangat murung apalagi sebelum ini dia sempat merasa mual karena tak sengaja memakan udang. Bagas memilih tempat yang lebih sepi dan bersih untuk mereka duduk santai setelah menyantap sarapan, sedangkan Keila mereka biarkan sendiri di area bermain dengan anak-anak lainnya. “Saya harus segera pergi dari rumah kamu, Mas. Saya nggak boleh begini terus, saya harus cari kontrakan dan pekerjaan baru.” Bagas hanya mendongak dan belum bisa memberi tanggapan apapun. Niat Kalinda bagus dia memiliki semangat baru tapi dalam kondisi seperti ini apa dia mampu? “Toko kamu ada lowongan nggak? daripada saya cari ditempat lain kalau misalnya toko kamu butuh saya mau Mas jadi apa saja.”