Setelah beberapa saat Rani berada di ruangannya dengan Kalinda akhirnya wanita 24 tahun itu keluar. “Rani gimana Kalinda?” “Apa tidak sebaiknya di bawa ke dokter saja mbak Kalinda, saya melihat dia ….” Rani menghentikan ucapannya dan membut Bagas semakin bingung. “Gimana Rani bicara yang jelas!” Rani terlihat ragu untuk melanjutkan ucapannya dia takut perkataannya akan menyinggung perasaan bos-nya. “Saya sudah pernah melewati masa itu, Mas, jadi saya tahu betul bagaimana ciri-cirinya.” Bagas sebenarnya mulai paham kemana arah pembicaraan Rani tapi dia tetap menbacjng Rani untuk bicara lebih jelas. “Bicara dengan jelas Rani, jangan berbelit gitu!” “Apa mbak Kalinda sedang hamil?” Rani langsung to the point dan seketika mata Bagas melebar, ternyata tidak dia sendiri yang menyadari