LIMA LIMA

1197 Kata

Hatinya hancur ketika melihat Keila yang selalu ceria kini terbring lemas di atas brankar dengan balutan perban putih di kening dan matanya kirinya. Ingin rasanya dia berlari dan merengkuh tubuh lemahnya ke dalam dekapannya namun dia sama sekali tak berdaya ketika Daris berada diantara mereka. "Sabar, kalian pasti bertemu nanti." "Keila pasti sangat kesakitan." Isabella memeluk tubuh Kalinda yang bergetar dari samping. Sebagai rekan dia tidak bisa membatu banyak karena ini sudah masuk ke dalam masalah keluarga mereka. "Keila anak yang kuat, kata dokter yang menangani kondisinya mulai berangsur-angsur membaik." "Dokter Isabel tau dokter yang menangani Keila?" "Saya menjadi salah satu dokter di rumah sakit ini, meski tidak setiap saat saya stay tapi untuk satu bulan kedepan saya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN