Faiz baru saja duduk di sofa ruang tengah setelah selesai mandi sore. Ia meminum teh hangat yang dihidangkan Farah. "Yayah" Farida naik ke atas pangkuannya. "Ya" "Yayah eyukan ma capa?" Tanya Farida. "Ehh ... apa?" Faiz tidak paham apa yang dikatakan putrinya. "Kata Dedek, Ayah pelukan cama ciapa?" Si Abang menjelaskan maksud adiknya. "Ayah pelukan, di mana Adek, dan Abang lihat Ayah pelukan?" "Tadi ciang di kantol Ayah, Ayah peluk Tante Deci kan?" Faridh menatap Ayahnya, tatapannya menunjukan kalau ia tidak suka atas apa yang sudah dilihatnya. "Tadi siang kalian ke kantor Ayah?" Tanya Faiz terkejut bukan main. "Heum, Ayah lagi pelukan cama Tante Deci" jawab Faridh polos. "Kalian ke kantor Ayah sama Bunda juga?" "Heum, Bunda na nangis liat Ayah pelukan cama Tante Deci" adu si Ab