PART. 42 UJIAN PERTAMA

1299 Kata

Faiz baru saja tiba di kantornya setelah dari bandara. Baru saja ia ingin duduk ketika Deasy menerobos masuk ke dalam kantornya. "Deasy, mau apa lagi!?" "Aku tidak terima habis manis sepah dibuang begini Mas" "Duduklah dulu Deasy, jangan bicara dengan emosi" sahut Faiz berusaha meredam kemarahan Deasy. Deasy menghempaskan pantatnya dikursi tepat di depan Faiz, hanya meja kerja yang jadi penghalang diantara mereka. "Cobalah berpikir dengan jernih Deasy, apakah kita bisa menjalani pernikahan ini dengan nyaman kalau diantara kita sudah tidak ada lagi ke cocokan, kamu ingin ke barat aku maunya ke timur, tidak ada sesuatupun yang bisa mempertemukan kita lagi" "Mas berjanji akan bisa menerima aku apadanya" "Aku berusaha menerimamu apa adanya, aku tidak pernah mengungkit cara hidupmu saat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN