Dokter Hari yang memeriksa Farah tinggal satu komplek perumahan dengan Faiz, ia menyarankan agar Farah dirawat di rumah sakit saja, tapi Farah menolak. Dokter Hari akhirnya memasangkan infus di tangannya, dan berjanji akan datang lagi besok pagi. Setelah dokter Hari pergi, Faiz menelpon Pak Hamid, supir yang biasa mengantar jemput anak-anak ke sekolah, Faiz minta Pak Hamid untuk membelikan mereka makanan, untuk makan malam. Setelah Pak Hamid datang, dengan membawakan makan malam untuk mereka. "Abang sama Adek, makannya suap sendiri ya, Ayah harus menyuapi Bunda." Kata Faiz pada kedua anaknya. Faridh, dan Farida yang sejak tadi tidak berhenti menangis, karena melihat Farah yang kondisinya sangat lemah, menganggukan kepala mereka. "Cuci muka, dan tangan mereka dulu, Mas," kata Farah den