PART. 22 ADIK UNTUK FARIDH DAN FARIDA

1722 Kata

Farah merasakan nyeri pada pergelangan tangannya, seperti ada yang masuk menembus kedalam tubuhnya. Perlahan ia membuka mata, wajah dokter Hari adalah yang pertama dilihatnya. Dokter berusia 48 tahun itu tengah menyuntikan obat lewat selang infus. "Selamat sore, Farah, tidur yang panjang ya," dokter Hari tersenyum kepadanya. "Selamat sore?" Farah mengernyitkan kening. Seingatnya ia memejamkan mata setelah menerima telpon dari Keanu pagi tadi. "Ya, ini sudah jam 16.30, Farah, Faiz bilang kamu tidur sangat lama, ia tidak tega untuk membangunkanmu." "Saya tidur selama itu?" Farah sungguh tidak percaya pada pendengarannya, dokter Hari tersenyum, dan menganggukan kepala. "Tanyakan saja pada suamimu, kalau kamu tidak percaya? Oh ya, aku baru tahu hari ini, kalau kalian ternyata sudah meni

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN