Kegelisahan melanda perasaan Faiz, ia lebih gelisah dari pada Farah yang akan melahirkan. Farah tampak sangat tenang, ia sangat yakin akan bisa melewati persalinannya dengan normal. Keringat yang ada di dahi Faiz sebesar biji jagung. "Mas jangan terlalu cemas, aku akan baik-baik saja" "Apa kamu tidak merasa sakit sayang?" "Sakit sekali Mas, tapi aku masih bisa menahannya" "Kamu memang wanita terkuat dan terhebat yang pernah aku temui sayang" air mata Faiz meluncur begitu saja dari pelupuk matanya. Farah menghapus air mata Faiz dengan jarinya. "Aku merasa tenang, karena Mas ada bersamaku, Mas tetaplah di sini agar aku tetap kuat, tidak takutkan melihat wanita melahirkan?" "Aku sudah melewatkan saat dimana Faridh dan Farida di lahirkan, sekarang aku tidak ingin melewatkan lagi moment
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari