Rahma dan Saka yang sejak tadi mengintip dari pintu yang sedikit terbuka, merasa lega. Karena bisa melihat Raka dan Dea kembali bersama dan saling memaafkan. Senyum mengembang di bibir mereka. "Syukurlah. Semua akhirnya indah pada waktunya." Ucap Saka. "Iya. Gue berterimakasih sama Lo. Juga papa Lo. Karena kalian mau memaafkan Dea, dan menerima Dea." "Kita sebagai manusia memang wajib saling memaafkan." "Kalian nggak mau ngelakuin tes DNA?" "Bukan wewenang gue, itu semua menjadi urusan papa. Tugas gue udah selesai. Yaitu membantu mereka kembali bersatu." "Gue salut sama Lo, kenapa Lo bisa sebijaksana ini Ka?!" "Jangan berlebihan, itu semua karena masa lalu gue. Masa kecil gue yang melihat bagaimana mama papa dulu. Dan gue rasa, suatu hal yang wajar saat seorang anak ingin orang tua