"...." "Ok Pa, aku ke dalam sekarang." Saka membiarkan sambungan teleponnya tetap tersambung ke Raka. Saka mengintip ke dalam ruang bersalin, meminta tolong pada suster untuk memanggil Rahma. Rahma menghampiri Saka. "Ada apa?" "Papa terjebak macet. Masih jauh. Bisa tolong kasih ponsel gue ke mama? Taruh di telinga mama, siapa tahu bisa membantu mama, menambah kekuatan mama." "Ok, thanks ya..." "Gie juga terimakasih. Gue nunggu di sini." "Ok, gue masuk lagi." Rahma kembali mendekati Dea yang sedang berjuang melahirkan bayinya dengan mengejan. Rahma menempelkan ponsel Saka tepat di telinga Dea. Di seberang sana, Raka terpaku mendengar suara Dea. Namun hanya sesaat. "Sayang, ini aku. Aku tidak bisa sampai di sana saat ini juga. Berjuanglah! Berjuanglah untuk anak kita." Dea