CHAPTER-38

1557 Kata

"Gadis..." entah sudah berapa kali aku berteriak memanggil nama Gadis. "Aku di sini, Dewa!" sahut Gadis ketus. Mungkin dia marah karena semalaman aku tidak membangunkannya. Nanti, setelah aku selesai menjelaskan alasan kenapa aku tidak kembali ke kamar, Gadis pasti tidak akan marah lagi. "Kenapa kau beteriak seperti orang hutan? Aku bisa mendengarmu. Lagipula, aku baru selesai menggosok gigiku tadi." "Oh, maaf. Aku hanya panik." "Kau tidak punya alasan untuk panic, Dewa. Setengah jam yang lalu kau menciumku, sekarang kau bilang kalau kau panik dan mencariku seperti kita tidak bertemu selama satu dekade." Gadis berjalan melewatiku. Rambut dan wajahnya basah. Bathrobe merah muda membungkus tubuh idealnya dengan sangat sempurna. Setengah jam? Aku mencium Gadis? Tidak. tidak mung

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN