Karena sudah terlanjur mau belajar berenang dengan Hakim, Zivanna memutuskan untuk bersiap lebih dulu. Ia mengenakan kaos oversized abu terang dan celana pendek hitam, cukup longgar namun tetap nyaman untuk dipakai berenang. Rambutnya ia kepang longgar ke belakang, agar tidak mengganggu pandangan saat menyelam nanti. Ia menuruni tangga menuju lantai satu dengan langkah ringan, lalu berjalan ke arah ruang makan. Di sana, Hakim sudah duduk dengan kaos berwarna gelap, headset kecil terpasang di telinga kiri, dan ponsel tergeletak di hadapannya. “Selamat pagi, Mbok,” sapa Zivanna ramah saat melihat sosok tua yang setia menghidangkan sarapan. “Pagi, Non,” balas Mbok Ratri sembari meletakkan mangkuk sup ayam dan sepiring roti panggang di meja. “Makannya biar kuat berenangnya nanti.” Zivanna