Semakin hari, Kumaira meras bahwa Romeo itu memang semakin kacau. Ia sering marah enggak jelas, sok perhatian, ke mana pun Kumiara pergi maka laki laki itu akan mengikutinya. Tapi hari ini laki laki itu tidak mengikutinya ketika ka pergi untuk melihat kafe yang sedang ia bangun bersama Zidan dan Blair. "Wah cepat sekali ya, pembangunan nya." ujar Kumiara. Gadis itu melihat ke arah bagian belakang, di mana ada taman dan juga kolam kesukaannya. "Persis seperti yang kamu inginkan. Bagaimana?" tanya Zidan, laki laki itu berdiri di sampingnya Kumaira menatap gadis itu dari samping. Menemukan wajah jelita yang sungguh menggoda hatinya. "Terima kasih sekali. Aku serius suka dengan bentuk kolamnya." sahut Kumaira. "Berbentuk hati seperti yang kamu mau." kembali Zidan berkata. Karena merasa

