Tujuannya hanya untuk memata, matai Kumaira malah Blair merasa terus kesenengan. Hal itu sebenarnya cukup membuat Romeo repot. Pasalnya ia sudah memiliki rencana untuk memutuskan Blair, seperti yang ia lakukan pada Nesa. Namun sepertinya memutuskan Blair enggak akan semudah ketika ia memutuskan Nesa. "Padahal aku tahu kalau kamu itu sedang sibuk akhir akhir ini. Tapi kamu nyempetin waktu untuk menemani aku, Aku sungguh terharu." Blair berkata, membuat Romeo merutuki dirinya sendiri. Ucapakan yang ingin ia sampaikan pada perempuan itu malah tertahan begitu saja di ujung lidahnya. "Oh, iya." Pandangan Romeo tertuju pada Kumaira yang saat ini sedang berjalan di depannya bersama Zidan. Mereka berdua berjalan bersama ke di depan sambil mengobrol menuju ke resto yang ada di dekat kafe yang

