Extra Part 17: Guntur

1666 Kata

Kejadian di ruang pribadi Alam membuat Rana uring-uringan, dia melihat jejak peninggalan Alam Semesta di potongan lehernya kala Rana bercermin. Malu. Dia sampai nggak mau ke mana-mana dulu kalau di luar masih ada para pegawai. Sedangkan di luar ruangan, Ardi dan Retno, mereka dilema antara mau memanggil bosnya atau tidak, mengingat ada pekerjaan yang sempat Alam titah sebelumnya untuk segera diserahkan. Ini sudah 'jauh' lebih dari lima belas menit yang Ardi ucapkan, dia bahkan telah memegang berkas rekapan. Waktu mau ketuk pintu ruangan Pak Alam, eh di sana gedebak-gedebuk kayak yang lagi gelut enak. Pikir Ardi mengarah ke sana, soalnya sebelum dia, Rana sudah masuk duluan ke ruang pribadi bosnya. "Mbak, gimana ini?" "Samperin aja udah, kayaknya kita juga butuh meeting soal jadwal publi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN