"Astaga ... bayi-bayi kecil punya siapa ini? Hei, mana induknya?" Awan, Guntur, dan Langit turun lebih dulu dari mobil. Nyeruntul memasuki salon plus butik kenamaan yang telah jadi langganann papi kalau mau bepergian, biasanya sih menyewa baju di sini. Tapi sudah lama sekali tak datang lagi. Ngomong-ngomong, mereka bukan bayi. Makanya Langit mendelik, enak saja dikata bayi! "Oh, Beib! Mereka anak you?" Alam mengangguk, dia baru saja masuk. Diikuti Rana yang mengekor di belakangnya. Disambut oleh pria gemulai yang bilang, "Bawa siapa itu?" Tentu saja, Rana menciut. Agaknya dia merinding melihat cara bicara dan gerak gerik dari pria tersebut. Alam perkenalkan. "Calon istri saya, tolong didandani ... tapi jangan terlalu cantik." "Why?" Suara hatinya Rana diloloskan oleh lisan lelaki l