Canggung adalah hal yang Awan rasakan. Bagaimana tidak? Kala diri yang biasa hidup dengan keluarga Semesta, kini bahkan ditinggal papi di kediaman utama milik keluarga Ainara. Ya, baru saja tadi papi, mami, Guntur, Langit, dan adik-adik Awan yang lain pamit pulang, tak mengajak Awan, dia justru ditinggalkan, disuruh tinggal di rumah orang yang dijadikan lokasi pernikahan. Detik di mana matahari bertukar peran dengan bulan, kala acara nikahnya selesai, Awan disediakan kamar dengan nomor urut sambilan. Dan nuansa kamar itu sukses membuat Awan kikuk sendiri, melihat dominansi warna merah bercahaya remang dipadu taburan kelopak mawar di atas seprainya, khas kamar pengantin. Ugh, Awan merinding. Hingga sosok perempuan yang tadi pagi Awan sebut namanya dalam akad pun menyusul, memasuki kamar,