"Mama sama suaminya sering berantem. Jadi nggak betah bobok di sana. Papi sama Kak Rana jangan kayak mereka, ya," kata Langit. Dia duduk di sebelah papinya sambil ceritakan segala hal yang sudah tiga hari ini Langit lewati tanpa gerangan. Alam usap-usap kepala Langit dengan sayang. Kangen sama kesayangannya Semesta. Dia pun menyimak segala kata yang Langit ucapkan. "Tapi kayaknya Kak Rana lagi ngambek nih sama Papi," gumam Alam. Sedangkan Rana ada di kamarnya. Ah, iya. Selepas Alam memperkenalkan Rana kepada sang mantan, dia langsung pamit pulang. Mengarang bebas sejauh kehaluan Alam terhadap Rana, percayalah, tipe ideal sulit ditolak oleh otak. Entah kalau hati, yang lambat laun ingin memiliki. Begitu mantan istrinya pergi, Alam tutup pintu utama dan dia hampiri langsung anak-anakn