"Awan, Guntur, Langit, udahan main bolanya. Ayo, mandi dulu!"
Di halaman, Alam melihat ketiga putranya sedang rebutan bola dengan kaki agar berhasil digoalkan ke gawang tanpa penjagaan. Tentu saja, gawangnya kecil tidak sampai satu langkah lebar anak-anak. Belum lagi jaraknya cukup jauh dari garis start, siapa yang berhasil mencetak goal terbanyak, berarti dialah pemenangnya.
Selain itu, Awan dan Guntur buka baju. Pakaian mereka menggantung di ranting pohon mangga. Beda sama Langit yang hanya pakai kaos dalam saja.
Tentunya di bidang olahraga, Langit terbantai sama abang-abangnya. Boleh saja otak Langit cerdas maksimal nyaris mengalahkan Einstein, tapi kemampuan main bolanya minim sekecil tubuh 9 tahunnya.
"Bang Awan, yang tua ngalah dong!"
"Ih, Bang Guntur curang kakinya kepanjangan!
