Alam menyukai bentuk bibir wanita yang tebal bagian bawahnya, tapi tipis di bagian atas. Derajat kenyalnya proporsional. Ditambah warna dua bongkahan itu yang merah muda secara alami seperti milik Ranasya. Oh, menakjubkan! Alam mengulum dengan gerakan pelan, yang lambat laun kulumannya berubah haluan menjadi hisapan. Lembut. Lembut. Lembut ... dia merasakan. Namun, semakin dirasa (bibir itu) Alam jadi semakin ingin habiskan. Dia pun menghisap kuat, sangat. Sampai-sampai Rana memekik, menepuk dadaa Alam yang condongkan tubuh di saat Rana dia paksa mendongak. "Sakit!" Iya ... Alam pun duduk sejajar dengan Ranasya. Detik di mana bibir mereka sudah tak lagi berjumpa. Tapi, tatapannya ... Alam tetapkan di bibir Rana. Benar, kan! Bagian itu sesuai ekspektasinya. Rasa yang ada di Rana be