"Jangan sentuh!" teriak Awan. Parah. Jantung Ainara terasa ditendang, perut sampai kram dadakan, dia pun urung menyentuh something yang tak Awan izinkan. "Apa, sih, lebay!" balasnya jengkel. Berbalik menatap suami bocah yang sedang rebahan di ranjang. Awan terduduk. Dia berdecak, lalu bangkit mendekati Nara di depan lemari, yang baru saja hendak Nara buka pintunya. Tentu saja, Awan melarang. Di sana terdapat barang-barang yang amat berharga bagi Awan. "Mau apa, sih? Gak sopan banget asal buka-buka lemari orang." What? Nara mengerjap tak habis pikir. "Lemari orang? Orang di sini statusnya suami loh, ya. Lagian cuma mau buka lemari aja, tuh, heboh! Isinya apa emang? Foto selingkuhan? Atau benda-benda keramat dari mantan? Eh, pacar, barangkali?" Awan mendengkus. Tak begitu mengindahkan