"Papi, kenapa?" "Pi?" Hanya Guntur yang diam, menatap sang Papi yang senyum-senyum sendiri bahkan hingga tiba di dalam kamar hotel. Ehm. Alam berdeham. Lengannya digoyangkan oleh Langit yang terus-terusan tanya kenapa. "Siapa sih yang nelepon tadi?" "Apa katanya?" "Papi jadi aneh." Awan, Langit, dan Guntur duduk mengerubungi papi mereka. Alam pun meminta agar duduknya lebih dekat lagi. "Papi punya berita baik." Senyum yang sejak tadi Alam umbar, kini semakin lebar. Menatap ketiga putranya seraya lanjutkan, "Selamat! Kalian mau punya Mami." Ah ... Alam senang sekali. Tapi kesenangan itu, rupanya hanya Alam yang bereaksi. Anak-anak malah diam dan menatap tak yakin padanya. Seakan ... apa, sih! "Kalian nggak senang? Bukannya di rumah kita pengin ada betina? Papi berhasil loh, o