Extra Part 43: Akhlaknya Minimalis

1399 Kata

"Saya nggak nyangka." Membuat Rana menoleh kepada Mr. Alam Semesta. "Soal?" Mereka sedang di perjalanan pulang, Rana duduk manis di sebelah kemudi. Mas Alam menjemputnya sebagaimana pesan kiriman Rana. Ya, walaupun pesan itu-- "Ternyata kamu selain menyukai burung beserta telur-telurnya, juga mendambakan bulu-bulu di sekitarnya sampai-sampai kirim pesan saja salfok ke sana." Astaga. Akhlaknya minimalis. "Mas--" "Memang sih. Cantik, kan?" Watdepak, Fernando! Are you kidding me?! Teriak batin Rana yang suci, memandang sesosok Alam ngeri. Ugh! Mulutnya ... "Jorok, ih!" "Apa?" Kali ini Alam yang menoleh. "Mas ngomong jorok!" "Oh, ya? Kapan?" Pura-pura nggak tahu lagi. Dasar! "Tadi lah." Tetap Rana menjawab. Alam fokus lurus ke jalan meski bibir bicara, "Jemb--" "STOP!" Yang Ra

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN