"Mas lagi apa?" Rana terheran-heran. Berdiri di samping Alam yang tengkurap di sofa. Lantas Alam mendongak, memberi jawaban. "Lagi menghitung masa subur kamu. Jadwal mens tanggal 26 betul, kan?" Pantas ada bolpoin dan kertas di sana, yang tengah Alam pergunakan. Rana melongok apa hal kesibukan Alam sekarang. Benar-benar menghitung masa subur. Ck, ck, ck! "Terus gimana? Udah?" Rana kembali ngeluyur, melangkah menuju dapur, dia mau siapkan sarapan untuk anak-anak yang mungkin di kamar masih mendengkur. Oh, ini hari minggu. Dihitung-hitung sudah lewat tujuh minggu dari semenjak Rana dan Alam resepsi. Dan dari tempatnya, Alam masih bisa melihat sang istri. "Sudah. Kamu merasa mual, nggak?" Yang Rana berikan atensi. "Nggak tuh." "Pusing? Sakit pinggang? Atau apalah gitu ... ngerasa