"Loh, Baby Wala kok masih melek, sih? Udah jam sepuluh malam ini," tutur Alam. Rana baru saja memasukkan sumber ASI-nya ke balik piyama. Menatap suami yang baru masuk kamar setelah ngobrol dengan bapak. "Kebangun dia, Mas. Padahal aku udah ngantuk, baru aja mau tidur, malah nangis bayinya." Alam pun duduk di sebelah Cakrawala, menatap sayang putranya dengan Ranasya. Lalu Alam elus-elus pipi itu, bibir Wala sedang kutap-ketop ala bayi seusianya. Eum, sejenis ... melet-melet gitu. "Tadi magrib dia bobok, ya?" Rana mengangguk. "Sampe jam sembilanan nyenyaknya, menuju jam sepuluh mulai melek. Nggak tau apa, nih, maminya ngantuk." Alam terkekeh. "Memang begitu kalau punya bayi, Ran. Siangnya tidur, pas larut malah melek, nanti tidur lagi. Eh, dini hari bangun lagi sambil nangis-nangis. Wa