Jilid II - 33: Telanjur Jatuh

1311 Kata

Ayang dombret? Ayang-ayangan? Ayang korambe yangko? Itu semua pesan ledekan dari Alam Semesta diikuti emotikon mengejek. Apa, sih, papi! Awan: Iri bilang, Bos. Alam: Sorry to say, no alay-alay klub! Awan: Iya tau, yang udah uzur gak zaman ayang-ayangan, kan, Pi? Alam:(╯°□°)╯︵( .o.) Alam: Dasar bucin. Awan: Turunan! Alam: Belajar kamu! Kok malah main hape?! Eh, eh, iya. Awan lupa, dia sedang ada di dalam kelasnya. Duh, gara-gara Papi Semesta! Ngapain juga balas status WA Awan segala? Hingga saat jam jeda pelajaran tiba, Awan fokus menatap layar ponselnya, dua jempol Awan pun menari di sana, tak luput bibirnya melengkungkan senyum tertahan. Membaca balasan pesan dari istrinya. Yap, Ainara komen status w******p yang Awan buat pagi tadi, katanya: Slebew. Awan: Cantik, Ai. Aina

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN