"Wah ... perasaan Langit aja apa bukan, nih? Aura Papi sekarang beda banget kayak yang udah memerdekakan bangsa sekaligus negaranya." "Ah, masa sih?" Agaknya Langit sedikit menghindar, pulang-pulang dia mau cium tangan Papi, eh malah digendong terus dicium pipi kanan dan kirinya. Ugh! "Papi, stop!" Langit dorong wajah Papinya seraya berucap, "Langit udah besar, sembilan tahun itu udah nggak layak diberi ciuman kasih sayang dari orang tuanya, tau! Apalagi jiwa Langit jauh lebih dewasa dari umurnya, Papi tau itu 'kan?" Ah ... Alam tak pedulikan itu, dia justru makin menghujani si Bungsu dengan kecup ringannya. "Papi!" Ngomong-ngomong, Rana kok lama, ya, di kamar mandi? Tadi sehabis mendorongnya akibat panik mendengar suara Langit, gadis itu langsung mengamankan diri di dalam kamar kec