"Papi sama Mami kenapa?" "Pusing berjamaah katanya, Bang, nggak bisa bobok semalaman." Itu Guntur dan Langit, melihat orang tua mereka pijat-pijat kepala padahal sedang sarapan. Memang, pusing pala Rana. Belum lagi perutnya bergejolak sekarang. Ugh! Rana tutup mulut, lalu pontang-panting menuju kamar mandi. Lagi-lagi terdengar suara muntahan. Awan mengusap mulutnya dengan tisu. Baru saja selesai menghabiskan sarapan. Menatap kepergian papi yang menyusul mami. Sisalah Langit, dirinya, dan Guntur di ruang makan. Bicara-bicara, Awan masih mengibarkan bendera tempur kepada Guntur. Sementara di kamar mandi, tengkuk Rana dipijat Alam, lalu rambut panjang Rana dihimpun jadi satu oleh Alam untuk dia amankan barangkali terkena muntahan, meski rambut itu sudah dikuncir posisinya. "Ke dokter,