Hampir saja! Oh, Rana bisa mengembuskan napas leganya. Kata check-in hanya sekadar gertakan, tapi tampang serius Alam membuat Rana kebakaran jenggot di sepanjang perjalanan, hingga akhirnya Rana tenang di kala kendaraan roda empat Alam henti di depan gerbang sekolahnya bungsu Semesta. Haduh ... Lain kali Rana nggak mau kayak tadi, bisa-bisa dicolok betulan kan repot urus-urusnya. Rana sendiri yang rugi. Astagfirullah. Tapi godain duda seru juga ya, ternyata? Sekarang sudah ada Langit di antara mereka. "Papi, udah tau belum?" "Apa?" Bicara di perjalanan pulang. Langit bilang, "Sebenernya Bang Awan sama Bang Guntur udah mulai ngeluh loh." "Soal?" Rana hanya jadi pendengar. "Katanya udah nggak mau diantar jemput sekolahnya, tapi nggak berani bilang. Mereka pengin bawa kendaraannya