Alam sibuk. Apalagi mau perekrutan pegawai baru di studionya. Belum lagi soal peluncuran ide segar dan event-event untuk menjaring banyak penonton di channelnya. Sampai-sampai di rumah pun dia bertelur di ruang kerja. Istilahnya seperti itu, Rana dianggurin. Ya ampun! Memangnya kertas materi itu lebih aduhai daripada dia, ya?! Kadang sebal, sih. Rupanya Mr. Alam YTH agak gila kerja juga dan Rana baru lihat versi beliau yang fokus maksimal begini sepanjang dia hidup bersama keluarga Semesta. "Papi mana, Mi?" "Di atas." "Ruang kerja?" tanya Awan. Rana mengangguk. Dia sedang duduk alone di depan televisi menyala, menampilkan siaran opera. Malam, jam dinding menunjukkan pukul delapan. Awan pun ngeluyur ke atas, menghadap papinya. Rana memilih anteng sambil ngemil keripik banana. Bicara