77. Bertahanlah!

1405 Kata

Selama perjalanan menuju rumah orang tua Risa, aku terus memantau titik lewat aplikasi khusus yang waktu itu pernah kusinggung. Ponsel kurekatkan pada dashboard agar aku mudah memantau pergerakan— sekecil apa pun itu. Jujur, kini aku mulai bingung. Bingung dalam arti, harus mulai dari mana aku menjelaskan semuanya pada Pak Reza dan Bu Una. Apa aku harus jujur sepenuhnya, atau sebagian kututupi saja? Ini sungguh membuat dilema. Maksudku, kemungkian respon mereka bisa bemacam-macam. Jika aku jujur, bisa jadi mereka akan menyalahkanku karena membawa Risa ke dalam kubangan bahaya. Akan tetapi, jika aku tidak jujur— dan ketahuan di kemudian hari, bukankah ini lebih buruk? Mereka akan menilaiku sebagai orang yang suka berbohong dan tak bertanggung jawab. Tentu, baik jujur ataupun tidak akan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN