122. Teman Lama

2901 Kata

Tidurku terusik saat kurasakan badanku tak bisa bergerak bebas. Rasanya seperti ada sesuatu yang berat menimpa pinggangku. Mulanya diam, tetapi lama-kelamaan menarikku mundur secara perlahan. Aku tersentak saat sadar siapa pelakunya. Aku buru-buru balik badan, lalu mendorong kuat. Saking kuatnya, si pelaku nyaris jatuh. Dia pun langsung tebangun. “Mas Arga kenapa ikut tidur di sini? Keluar, sana!” aku menarik selimut karena enggan berbagi dengannya. “Kalau enggak mau, biar aku aja yang keluar.” Mas Arga naik ke ranjang, tetapi aku langsung beringsut menjauh. Sayangnya, aku kalah cepat. Kini dia sudah berhasil memelukku erat. Aku terus berontak, tapi tak dihiraukan. Aku tetap dikurung dalam dekapannya. “Mas—” “Mas minta maaf, sayang. Wallpaper-nya udah diganti sama Kian. Dan Mas bisa j

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN