Back to Risa’s POV “Akhirnya, urusan Brian selesai juga.” Hari ini, aku datang ke kantor polisi untuk menjadi saksi. Sebenarnya ini bukan kali pertama, tetapi kemungkinan ini kali terakhir. Kecuali jika tiba-tiba dibutuhkan lagi, aku siap untuk datang. “Kamu masih takut atau enggak, sayang?” tanya Mas Arga sembari menarikku ke samping. “Brian lagi-lagi ngamuk lihat kamu.” “Bohong besar kalau aku bilang enggak takut. Tapi, kan, dia diborgol dan dijaga ketat. Jadi, ngamuknya pun terbatas. Situasinya beda banget sama sore itu. Lagi pula, ada Mas juga di sampingku. Jadi, aman aja.” “Semoga kedepannya kamu enggak dipanggil lagi. Biar kamu enggak perlu ketemu manusia iblis itu.” “Aamiin. Eh … paling kalau di persidangan, enggak, sih, Mas?” “Mungkin iya, saat itu aja.” Mas Arga kini merai

