100. Gara-gara Si Merah

2203 Kata

Pukul delapan kurang lima menit, akhirnya aku menginjakkan kaki di Bandara Schiphol Amsterdam. Kondisi bandara cukup padat. Mungkin karena ini weekend. Jujur, aku kurang tahu apakah bandara ini termasuk bandara yang sibuk atau tidak. Namun yang pasti, aku agak kaget karena ternyata kodisi pagi ini tampak ramai. Orang yang lalu lalang tampak tak jauh dari yang kulihat di Bandara Soekarno-Hatta semalam. Setelah selesai pemeriksaan imigrasi dan mendapatkan kembali kedua koperku, akhirnya aku menuju pintu keluar kedatangan internasional. Aku celingukan, mencari keberadaan Mas Arga. Tidak ada, aku tidak menemukannya. Akhirnya, aku buru-buru mengakses wifi gratis yang biasanya tersedia. Dan benar, memang tersedia. Sinyalnya juga cukup kuat. Saat akses internet sudah kudapatkan, banyak pesan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN