"Bisakah kamu melepaskanku, Aksa?" Aksa kehilangan napasnya. Apakah tidak ada jalan lain selain perpisahan mereka? Yang ia inginkan hanya Lavy, hanya perempuan itu yang akan menemani hari-hari tuanya, bukan orang lain, hanya perempuan itu yang ia inginkan duduk di sampingnya sembari melihat anak maupun cucu-cucu mereka bermain kelak. "Apa kamu tidak bisa bahagia selama bersamaku?" Gelengan kepala itu membuat hati pria itu semakin hancur. "Tidak ... aku tidak bisa bahagia, bahkan aku ragu bisa bahagia setelah semua yang terjadi sekarang." Aksa bisa melihat Lavy menggeleng lemah. "Entah apa yang akan terjadi jika kita berpisah, tapi aku berharap, aku bisa melupakan semua masa laluku bersama semua orang. Aku ingin menjadi sosok baru ... sosok yang benar-benar tidak pernah berhubungan deng