FS • 31

1023 Kata

"DIA melarikan diri, bukan?" Suara itu menghentikan langkah sosok laki-laki tinggi berkacamata yang berniat menuju kamarnya. Aksa menolehkan kepala, menatap Wijaya Abraham yang tengah bersedekap d**a dan menatapnya tajam. "Apa kamu tidak pernah berpikir untuk melepaskan dia dan mencari wanita lain untuk kamu nikahi?" Aksa membuang muka. "Hanya dia satu-satunya wanita yang kuinginkan menjadi istriku, tidak ada yang lain lagi, Ayah." Wijaya menghela napasnya kasar. "Terserah." Aksa melangkah meninggalkan ayahnya, saat ayahnya kembali bicara dengan nada tinggi. "Dia ada bersama adik kesayanganmu." Aksa berhenti melangkah, tubuhnya berbalik, matanya melotot, menatap ayahnya tidak percaya. Sedang Wijaya membalikkan tubuhnya dan berjalan menjauhi ruang tamu dengan wajah datar. "Aku mengik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN