FS • 47

996 Kata

LAV bersyukur tidak menemukan Aksa begitu ia keluar dari kamar mandi. Pria itu sudah pergi. Ia berharap, Aksa tidak akan pernah kembali, tapi ia tahu pasti kalau hal itu mustahil. Mengingat kamar ini adalah kamar milik suaminya. Jelas saja, Aksa akan kembali jika masalahnya sudah selesai. Setidaknya, Lav bisa menghela napas lega untuk malam ini. Ia akan tidur lebih dulu, meninggalkan Aksa yang mungkin saja kembali lagi untuk meminta haknya seperti tadi. Lav segera menaiki ranjang. Merebahkan tubuh, lalu mulai memejam. Dia berharap kantuk akan segera menyergap, tapi sekeras apa pun tekatnya untuk tidur cepat, dia bisa terlelap. Lav kembali teringat akan pertengkaran mereka tadi. Dia berharap, Aksa berhenti memperlakukannya dengan kasar, lalu keduanya bisa hidup dengan normal, walau ia a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN