Bunyi detik pada jam dinding terdengar begitu kentara, ini karena Leo dan Angela saling bungkam. Mereka berdiri berhadapan, tangan Angela sibuk memakaikan dasi pada kemeja Leo. "Apa kamu yakin tidak sarapan?" tanya Angela sambil masih fokus memakaikan dasi pada Leo. "Aku bisa sarapan kapan saja, yang jelas aku buru-buru." "Maaf, aku tidak bisa masuk kerja," ucap Angela dengan nada penuh rasa bersalah. Entah apa yang merasuki Angela sehingga ia lebih memilih merapikan rumah ini daripada ke kantor. Sepertinya ia ingin berubah ke arah yang lebih baik dengan membuat Leo nyaman di dekatnya. "Tidak apa-apa. Sekarang aku berangkat ya, baik-baik di rumah. Jangan buka pintu untuk tamu tidak dikenal, oke?" Beberapa saat kemudian Leo mulai melangkah, jauh di dalam hatinya berharap Angela memangg