Setelah hampir satu jam ikut dalam prosesi pemakaman, Angela kini bisa bernapas lega. Sebenarnya ia terpaksa ikut, daripada suntuk di kamar. Ini itung-itung mencari udara segar. Terlebih nanti malam ia akan ke pesta pernikahan teman Dava. Sungguh, Angela lupa kapan terakhir ia membuat onar dan kekacauan. Sempat terbersit nanti malam ingin mengacaukan, sayangnya ia tidak terlalu b*******h. Daripada mengacaukan, lebih baik melarikan diri saat acara berlangsung. Bukankah ini kesempatan emas baginya untuk terlepas dari Dava? "Kenapa diam?" Dava mulai membuka suara. Saat ini mereka sedang berjalan menuju mobil. Angela menggeleng sebagai isyarat ia tidak apa-apa. Lalu mereka berjalan lagi. Sampai kemudian tiba-tiba Angela menghentikan langkahnya. Padahal mereka sudah berada di depan mobil sehi