Jika mencintai tak butuh alasan, saat cinta itu pergi, perlukah sebuah penjelasan? *** Bunyi tirai yang digeser tidak terlalu memekakkan telinga, hanya saja sinar mentari yang masuk benar-benar membuat Angela mengerjapkan matanya. Dava melangkah menghampiri Angela. "Selamat pagi, Angela. Mungkin kita sudah seperti pasangan sungguhan. Aku orang terakhir yang kamu lihat sebelum tidur dan sekarang menjadi orang pertama yang kamu lihat saat membuka mata." Mendengar ucapan Dava, Angela bangun dan duduk di tepi ranjang. Nyawanya belum kumpul sepenuhnya. "Kamu ngomong apa? Aku bukan tipe wanita yang mudah luluh hanya dengan kata-kata basi dan contekan seperti itu, lagi pula kamu pagi-pagi sudah banyak cincong, berharap aku mengucapkan selamat pagi juga. Duh, sayangnya aku tidak berminat. Ba