Icip-icip Sedikit Boleh?

2049 Kata

“Kenapa diam saja?” “Malika bingung, Abang,” rengek Malika. “Bingung kenapa lagi, Neng?” “Harus ciuman seperti apa? Lika ngak tahu caranya.” “Seperti yang Neng lakukan tadi,” jawab Nadhief. Malika masih ragu untuk melakukan syarat yang di ajukan oleh suaminya. Namun, dia penasaran dengan rahasia Nadhief. Malika mendekatkan wajahnya, matanya menatap tepat pada manik mata indah sang suami. “Abang ...” belum sempat dia menempelkan bibir, sudah menjauhkan kembali wajahnya. Nadhief tertawa melihat sikap malu-malu istri cantiknya. Dia mengangkat tubuh mungil Malika agar duduk di pangkuannya. “Kita udah sah, Neng. Kalau pengen cium Abang ya cium saja, ngak usah takut. Lagi pula semakin kita melakukan sentuhan fisik makin banyak pahala yang di dapat,” terang Nadhief. Malika menyembunyik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN