“Apa kamu lebih milih chat-an ama Keanu? Apa dia lebih asyik dari aku?” Alea langsung mengangkat pandangannya lagi. Dia kaget dengan apa yang dikatakan oleh Nathan kepadanya. Untungnya saat itu sudah tidak ada lagi pelanggan di belakang Nathan. Di kasir sebelah juga sudah kosong. Ical yang melihat reaksi Alea pada pembelinya, melihat ke arah Nathan. Dia yang mengenali Nathan sebagai pembeli yang sering datang dan diakui Alea sebagai teman sekolah, kembali melihat ke Alea. “Jangan terlalu lama. Ini jam kerja, Lea,” ucap Ical sebelum dia meninggalkan meja kasir. Alea melihat ke arah Ical. Dia merasa tidak enak pada rekan kerjanya itu yang juga sekaligus atasannya. Alea kembali melihat ke arah Nathan. “Mau bayar apa gak?” tanya Alea. “Jawab dulu pertanyaan aku. Kenapa kam—“ “Bayar gak