Alea hanya diam. Dia sebenarnya sudah malas bertemu dengan Nathan, karena pria itu sepertinya sengaja mengajak Luna. Luna menoleh ke belakang. “Nathan, ayo!” panggil Luna. Nathan menoleh ke Luna. “Duluan sana. Aku mau cari toilet dulu!” “Nathan, aku takut,” rengek Luna. “Telpon Keanu sana.” Nathan menoleh ke Alea. “Mau pergi dulu berdua?” tanya Nathan. Alea melihat ke arah Nathan. “Kita ke lapangan aja. Kasian Kak Luna,” jawab Alea. “Yakin mau langsung ke sana?” Alea hanya mengangguk. Tentu saja Nathan tersenyum, karena meski sedang marah, kebaikan Alea tidak pudar. “Eh ya, pesenan kamu. Bentar, ku ambil dulu,” ucap Nathan yang segera ke mobilnya. “Sayang, ada yang mau di ambil lagi gak?” tanya Nathan. Alea menggeleng. “Gak usah.” Nathan segera mengunci mobilnya dan dia kemudia